Rabu, 27 Mei 2015

Ekstraksi Minyak Atsiri Kulit Jeruk Manis



EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI KULIT JERUK MANIS



Disusun oleh :
An Nes Niwayatul (10)
Dinda Ayu Magdalena (26)

XI – KIMIA INDUSTRI 1
SMKN5 SURABAYA
2014 - 2015


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jeruk manis merupakan salah satu komoditas pertanian Indonesia yang memiliki prospek sangat baik di daerah 20-400C LU dan 20- 400C L S di daerah subtropis, dataran rendah sampai ketinggian 650 mdpl, sedangkan di sekitar katulistiwa tumbuhan ini dapat ditanam di daerah ketinggian sampai 2.000 mdpl. Temperatur optimal pertumbuhannya antara 25-300C. Dalam kurun waktu 8 bulan petani bisa menghasilkan sebesar 200 ton jeruk manis. Namun masyarakat cenderung lebih memilih mengkonsumsi daging buahnya saja dan membuang mentah-mentah kulitnya.
Melihat kondisi musimnya panen jeruk manis maka banyak pula sampah kulit jeruk yang terbuang sia-sia ditempat sampah. Sampah organik memang mudah terurai secara alami namun akan sangat disayangkan bila seseuatu yang sebenarnya dapat bernilai ekonomis tinggi dan sangat bermanfaat harus dibuang begitu saja.
Jeruk manis atau jeruk peras ( Citrus sinesis (L) Obbeck) memiliki kulit buah yang berbau khas aromatik dan rasa pahit, yang mengandung minyak atsiri 90% yang berisikan limone,dan glukosida-glukosida hesperidina, isohesperinda, aurantiamarina dan damar. Kulit jeruk manis permukaan luar berwarna coklat agak kekuning-kuningan sampai coklat jingga, tebal + 3 mm, keras dan rapuh. Sedangkan permukaan dalam rata, berwarna coklat jingga dan jaringan bunga karang yang rongga minyak berdiameter sekitar 1 mm.

1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka muncul persoalan, bagaimana cara memanfaatkan kulit jeruk manis agar dapat bernilai ekonomis tinggi karena kulit jeruk manis mengandung 90% minyak atsiri dan mahalnya harga minyak atsiri itu sendiri.

1.3 Ruang Lingkup / Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka percobaan ini hanya membatasi pada proses ekstraksi minyak atsiri kulit jeruk manis dengan skala kecil.

1.4 Rumusan Masalah
Sesuai dengan arah percobaan, maka dapat diambil rumusan masalah diantaranya ; bagaimanakah proses mengekstraksi minyak atsiri dalam kulit jeruk manis , bagaimanakah manfaat minyak atsiri kulit jeruk manis bagi kehidupan sehari-hari.

1.5 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, maka dapat diketahui bahwa tujuan dari diadakannya penelitian ini yaitu :
a. Untuk mengetahui manfaat sampah kulit jeruk manis
b. Untuk mengetahui proses ekstraksi minyak atsiri kulit jeruk manis.

1.6 Manfaat
Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat menambah kesadaran terhadap lingkungan khususnya dalam upaya mengurangi sampah yang masih bermanfaat.



BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Minyak Atsiri
Minyak yang ada di alam dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : minyak mineral (mineral oil), minyak nabati dan hewani yang dapat dimakan, serta minyak atsiri (essential oil). Minyak atsiri dikenal juga dengan nama eteris atau minyak terbang (aetheric oil) yang dihasilkan oleh tanaman. Minyak atsiri mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, umunya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air.
Dalam bidang industri, minyak atsiri digunakan untuk pembuatan kosmetik, parfum, antiseptik, obat-obatan, flavour agent dalam makanan atau minuman serta sebagai pencampur rokok kretek. Beberapa jenis minyak atsiri digunakan sebagai bahan astiseptik internal dan eksternal, untuk bahan analgesik, haemolitik atau sebagai antizymatik serta sebagai sedavita dan stimulans untuk obat sakit perut. Minyak atsiri yang baru diekstraksi biasanya tidak berwarna atau berwarna kekuning-kuningan.
Kandungan minyak atsiri secara umum :
1. Unsur-unsur dasar; karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O), kadang-kadang juga terdiri atas nitrogen (N) dan belerang (S).
2. Resin dan lilin dalam jumlah kecil yang merupakan komponen tidak dapat menguap.
3. Hidrokarbon sebagian besar terdiri atas : monoterpen (2 unit isoprene), sesouiterpen (3 unit isoprene), diterpen (4 unit isoprene), politerpen, parafin, olefin dan hidrokarbon aromatik. Komponen hidrokarbon yang dominan menentukan bau dan sifat khas dari setiap jenis minyak, sebagai contoh minyak jeruk mengandung 90% limonen. Oxygeneted Hydrocarbon mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Yang termasuk oxygeneted hydrocarbon adalah persenyawaan alkohol, aldehida, keton, oksida, ester dan eter. Ikatan karbon dalam oxygeneted hydrocarbon ada yang jenuh dan ada yang tidak jenuh. tidak jenuh tidak jenuh.

2.2 Kulit Jeruk Manis
Jeruk manis, disebut juga jeruk peras, mempunyai nama ilmiah Citrus sinesis (L) Obbeck. (Sinpnim : Citrus aurantinium L.var sinesis L.). jeruk manis ini termasuk dalam klasifikasi sebagai berikut :
Subgenus : Eucitrus
Genus : Citrus
Subtribe : Citriane
Tribe : Citreae
Subfamili : Aurantioideae
Famili : Rutaceae
Ordo : Rutales
Class : Dicotyledoneae
Subfilium : Angiospermae (biji di dalam buah)
Filum : Spermatophyta (tanaman berbiji)

Secara kimiawi, kulit jeruk mengandung minyak atsiri yang terdiri dari berbagai komponen seperti :
 Terpen
 Sesquiterpen
 Aldehida
 ester dan sterol
 sitronela


Komponen minyak kulit jeruk adalah sebagai berikut:

 limonen (94%)
 mirsen (2%)
 llinalol (0,5%)
 oktanal (0,5%)
 dekanal (0,4%)
 itronelal (0,1%)
 neral (0,1%)
 geranial (0,1%)
 valensen (0,05%)
 sinnsial (0,02%)
 sinensial (0,01%).



Bahan aktif yang berperan ialah senyawa limonen yang dikandung minyak atsiri kulit jeruk. Limonen berfungsi melancarkan peredaran darah, meredakan radang tenggorokan dan batuk, dan bahkan bisa menghambaat pertumbuhan sel kanker. Selain limonen, minyak atsiri kulit jeruk juga mengandung lonalol, linalil dan terpinol yang berfungsi sebagai penenang (sedative). Ada pula senyawa sitronela yang berfungsi sebagai penenang dan dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk.




BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


a. Alat :


 Talenan
 Pisau
 Baskom
 Corong pisah dekantasi
 Motor sentrifus
 Tabung sentrifus
 Pengaduk kaca
 Beaker glass 250 ml
 Mesin Press
 Kain Belacu
 Gelas ukur 5ml, 10ml, 50ml dan 100ml
 Blender kering
 Mortal dan alu
 Botol gelap
 Pipet tetes
 Tabung reaksi
 Timbangan / neraca digital
 Corong kaca.



b. Bahan :

 Kulit jeruk manis
 Na2SO4 anhidrat
 Aquades


3.2 Prosedur

1. Tahap Persiapan
a. Pisahkan kulit jeruk dari daging buahnya.
b. Blender kulit jeruk dengan blender kering lalu ditumbuk lagi dengan mortal dan alu.

2. Kulit jeruk yang telah halus dibungkus dengan kain blacu tebal, kemudian diperas dengan alat pres berulir, atau alat pres hidrolik. Mula-mula tekanan 200 kg per cm2, setelah itu tekanan dinaikkan secara pelan-pelan menjadi 400 kg per cm2. Selama pemerasan dilakukan penyemprotan dengan air dingin untuk melarutkan minyak atsiri. Pemerasan dilakukan dua kali. Hasil yang diperoleh berupa emulsi minyak di dalam air yang disebut emulsi minyak.
3. Tahap pemisahan minyak
Dalam tahap pemisahan ekstraksi minyak atsiri kulit jeruk melalui beberapa proses, antara lain:

a. Dekantasi
Emulsi minyak atsiri kulit jeruk dimasukkan ke dalam corong pisah dekantasi (pemisah fraksi air dan minyak emulsi). Setelah itu botol yang berisi emulsi disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu 4-700C atau dibiarkan dalam corong pisah dekantasi selama 10-24 jam. Fraksi air yang berada pada bagian bawah dibuang dengan membuka kran pengeluaran sampai semua fraksi air mengalir keluar.

b. Sentrifugasi
Fraksi minyak yang tertinggal di botol dekantasi dipindahkan ke tabung sentrifus. Kemudian dilakukan sentrifugasi pada kecepatan 2000 rpm selama 15 menit. Sisa fraksi air akan berada pada bagian bawah cairan dalam botol sentrifus, dan fraksi minyak berada pada bagian atas. Fraksi minyak ini disebut sebagai minyak kulit jeruk.

c. Pemberian Na2SO4
Minyak kulit jeruk diberi Na2SO4 anhidrat, kemudian diaduk-aduk. (Setiap 1 liter minyak diberi dengan 1-3g Na2SO4 anhidrat). Setelah itu, minyak disaring untuk memisahkan Na2SO4. Pemberian senyawa tersebut bertujuan untuk mengikat air yang tidak dapat dipisahkan dengan dekantasi dan sentrifugasi.

4. Ekstraksi minyak atsiri kulit jeruk manis disimpan di dalam botol kaca berwarna gelap dalam keadaan tertutup rapat pada tempat yang tidak panas karena minyak atsiri mudah sekali menguap. Setiap 3kg kulit jeruk akan menghasilkan 2,5ml minyak atsiri.








BAB 4
ANALISIS

4.1 Analisis Biaya

No Keperluan Jumlah Biaya
1. Kulit Jeruk 12kg Rp 60.000,-
2. Na2SO4 1kg Rp 6.000,-
3. Kain Belacu 1m Rp 12.000,-
4. Botol pipet kaca gelap 1 buah (10ml) Rp 8.000,-
Total biaya Rp 86.000,-
*Untuk 10ml minyak atsiri kulit jeruk manis

Bab 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan diatas, dapat disimpulkan bahwa kulit jeruk manis mengandung 90% minyak atsiri yang bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, meredakan radang tenggorokan dan batuk, dan bahkan bisa menghambaat pertumbuhan sel kanker ,pengusir nyamuk, pembuatan kosmetik, parfum, antiseptik, obat-obatan, flavour agent dalam makanan atau minuman serta sebagai pencampur rokok kretek.



Bab 4
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan diatas, dapat disimpulkan bahwa kulit jeruk manis mengandung 90% minyak atsiri yang bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, meredakan radang tenggorokan dan batuk, dan bahkan bisa menghambaat pertumbuhan sel kanker ,pengusir nyamuk, pembuatan kosmetik, parfum, antiseptik, obat-obatan, flavour agent dalam makanan atau minuman serta sebagai pencampur rokok kretek.


1 komentar: