Sabtu, 27 September 2014

Pembuatan NH3 (Ammonia) dan H2SO4 (Asam Sulfat)



Pembuatan Amonia

            Amonia (NH3) merupakan senyawa nitrogen yang banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk urea dan ZA, serat sintetik (nilon dan sejenisnya), dan bahan peledak TNT (trinitro toluena). Pembuatan amonia yang dikemukakan oleh Fritz Haber (1905), prosesnya disebut Proses Haber. 

Reaksi yang terjadi adalah kesetimbangan antara gas N2, H2, dan NH3 ditulis sebagai berikut:
N2(g) + 3 H2(g) 2↔ NH3(g)     ΔH = –92 kJ

Untuk proses ini, gas N2 diperoleh dari hasil penyulingan udara, sedangkan gas H2 diperoleh dari hasil reaksi antara gas alam dengan air. Pada suhu kamar, reaksi ini berlangsung sangat lambat maka untuk memperoleh hasil yang maksimal,reaksi dilakukan pada suhu tinggi, tekanan tinggi, dan diberi katalis besi. Reaksi pembentukan ammonia merupakan reaksi eksoterm. Menurut Le Chatelier kesetimbangan akan bergeser ke arah NH3 jika suhu rendah. Masalahnya adalah katalis besi hanya berfungsi efektif pada suhu tinggi, akibatnya pembentukan amonia berlangsung lama pada suhu rendah.

Berdasarkan pertimbangan ini proses pembuatan amonia dilakukan pada suhu tinggi ±450°C (suhu optinum) agar reaksi berlangsung cepat sekalipun dengan resiko kesetimbangan akan bergeser ke arah N2dan H2. Untuk mengimbangi pergeseran ke arah N2 dan H2 oleh suhu tinggi, maka tekanan yang digunakan harus tinggi sampai mencapai antara 200–400 atm. Tekanan yang tinggi menyebabkan molekul-molekul semakin rapat sehingga tabrakan molekul-molekul semakin sering. Hal ini mengakibatkan reaksi bertambah cepat, sehingga NH3 semakin banyak terbentuk.
Selain itu untuk mengurangi NH3 kembali menjadi N2dan H2 maka NH3 yang terbentuk segera dipisahkan. Campuran gas kemudian didinginkan sehingga gas NH3 mencair. Titik didih gas NH3 lebih tinggi dari titik didih gas N2 dan H2, maka gas NH3 akan terpisah sebagai cairan. Gas nitrogen dan gas hidrogen yang belum bereaksi dan gas NH3 yang tidak mencair diresirkulasi, dicampur dengan gas N2 dan H2, kemudian dialirkan kembali ke dalam tangki.
Bagan pembuatan amonia secara sederhana dapat dilihat pada Gambar berikut :



Pembuatan Asam Sulfat

            Salah satu cara pembuatan asam sulfat secara industri yang produknya cukup besar adalah dengan proses kontak. Bahan yang digunakan pada proses ini adalah belerang dan prosesnya berlangsung sebagai berikut.


1.   Belerang dibakar di udara sehingga akan bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan gas belerang dioksida.
Reaksi: S(s) + O2(g) ↔ SO2(g)
2.     Belerang dioksida direaksikan lagi dengan oksigen dan dihasilkan belerang trioksida.
Reaksi: 2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g) ΔH = –196,6 kJ.
Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm sehingga suhu tidak dilakukan pada suhu tinggi tetapi ±450°C, untuk menghindari kesetimbangan ke arah SO2 dan O2.
3.  Reaksi ini berlangsung lambat, maka dipercepat dengan katalis. Katalis yang digunakan adalah vanadium pentaoksida (V2O5).
4.   Tekanan seharusnya lebih tinggi, tetapi pada prakteknya karena ada katalis maka SO3 sudah cukup banyak terbentuk sehingga tekanan dilakukan pada keadaan normal yaitu 1 atm.
5.   SO3 yang dihasilkan segera dipisahkan sehingga kesetimbangan bergeser terus ke arah SO3. SO3 yang dihasilkan direaksikan dengan H2SO4 pekat dan membentuk asam pirosulfat (H2S2O7). Asam pirosulfat akan direaksikan dengan air sampai menghasilkan asam sulfat ±98%.

Reaksi:
SO3(g) + H2SO4(aq) ↔ H2S2O7(aq)
H2S2O7(aq) + H2O(l) ↔2 H2SO4(l)


12 komentar:

  1. terimakasih sayangku sudah memberikan artikel yang bermanfaat

    BalasHapus
  2. sama sama semua , semoga bermanfaat . disini kita saling belajar ((:

    BalasHapus
  3. sama sama semua , semoga bermanfaat . disini kita saling belajar ((:

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum...
    mba klo flavonoid di tambahain H2SO4 dan NH3 reaksinya bagaimana ya...
    tolong dibantu jawab
    trimaksi sbelumnya

    BalasHapus
  5. Mohon Bantu ya Kak... Kalau mau membuat Unsur Nitrogen yang tinggi bahan yang saya perlukan apa Kak...

    BalasHapus
  6. terimakasi kak, semoga ilmunya berkah. amiin

    BalasHapus